PERBEDAAN USIA

>> Jumat, 04 Maret 2011

Seakan baru kemarin mereka memakai popok dan cuma bisa menangis. Lapar menangis. Basah,menangis. Minta digendong, menangis, kepanasan atau kedinginan menangis.

Lalu... setelah menjadi anak-anak, mereka bertengkar. Yang lebih kecil menangis mengadu tak diajak main. Sang kakak merasa tidak pantas bermain permainan anak-anak. Komunikasi mereka tidak nyambung. Maklum selisih usia empat tahun.

Yang lebih besar lebih suka bermain dengan sang kakak, mereka merasa sebaya kendati selisih usia tiga tahun. Maklum...empat tahun sulit memahami siusia delapan dan sebelas tahun.

Si adik sering ngambek. Nenek turun tangan menengahi. Ya..pasti yang besar dimarahi. Disuruh mengalah. Maka...sambil cemberut kedua kakak menuruti nasehat nenek. Sambil mengumpat dalam hati:"Hm pilih kasih".

Permianan bocah, dimainkan setengah hati. Dampaknya ada saja yang menangis, e..e.. jadi bayi lagi?
Kedua kakak kembali dimarahi. Kesal..akhirnya pamitan pulang ke rumahnya sendiri. Si kecil pun menangis sedih..hu..hu..mau ikut sang kakak.... Kasihan!

Lihat..waktu berlalu begitu cepat. Melesat bagai kilat. Si kecil berubah besar, pandai dan bisa menyamai gaya sang kakak. Maka...mereka kini asyik ngobrol bersama, bertukar informasi, berbagi cerita dan saling menyayangi seperti sang adik dan kakak dalam keluarga! Ya..begitulah!

Aku, sepuluh tahun lebih muda dari suamiku. Jika ia mengenalku sebagai bayi..sementara umurnya sudah sepuluh tahun..hm, masihkah ia menyuntingku jadi istrinya?
Kini kami sama-sama jadi tua. Kendati berbeda usia, cukup banyak malah. tetapi...ya..awet juga. Ya, begitulah!

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP