KECIL TETAPI SANGAT BERHARGA

>> Rabu, 23 Maret 2011

Berawal dari hanya sebutir biji berwarna keemasan, pipih lonjong .kasar saat diraba dengan jemari tangan. Ia kemudian dibenamkan ke dalam lumpur berair banyak di tanah yang telah digemburkan. Dibenamkan hingga beberapa hari kemudian.. Tumbuhlah tunas berwarna hijau muda, perlahan makin tinggi dan menjadi hijau tua.
Petani mencabut benih keemasan yang kini bertunas dengan segenap harapan. lalu mempersiapakan lahan dengan bajak ditariki sepasang kerbau jantan!
Sang istri membantu mengatur jarak benih dengan sepenuh cinta pada pekerjaannya .bahu membahu mereka menyemaikan tunas benih di hamparan tanah terbajak,. Bau lumpur menyatu dengan tangan mereka yang kasar. Diterpa surya pagi yang menyapa dengan sinar cemerlang!

Awal perjalanan benih menuju keberhasilan pun dimulai. Petani merawat tunas muda dengan bermacam usaha. Menyiangi rerumputan disekitar sampai menaburi pupuk agar tunas tumbuh makin subur. Lumpur menguap disinari matahari garang, tunas yang semakin tinggi bergoyang lembut ditiup angin padang. Cinta dan sayang petani dibalas sang benih dengan kesuburan. Beberapa bulan kemudian.... dari pucuk tumbuh berjuntai bulir-bulir kehijauan. Rapat, padat dan beraturan. Seiring waktu berjalan.. benih hijaupun berubah menjadi keemasan. Gemuk, padat, dengan jumlah yang tidak terhitung.

Pokok kemudian merunduk sebab bulir keemasan semakin padat dan gemuk. Ia merunduk makin dalam seakan memberi hormat pada bumi yang menumbuhkan. Pada petani yang menanam, pada kasih sayang dan kesetiaan.

Dengan wajah sumringah, petani menikmati hasil kerja mereka. Benih kecil kini bertumpuk begitu banyak. Panen sangat memuaskan. Lumbung segera disiapkan. Bulir-bulir keemasan gemeresik dalam genggaman. Ia kemudian di remas dengan penumbuk manual atau mesin. Selimut emasnya runtuh berbarengan dengan bunyi lesung atau mesin modern. Wajahnyapun berubah, kini ia pitih kemilau. Berdesakan, bernyanyi riang" Kami berhasil, kami bukan lagi benih, tetapi kami sudah menjadi beras!

Beras, menjadi konsumsi utama jutaan orang. Setealh ditanak menjadi nasi lezat penguat badan.
Keterampilan manusia menjadikan beras menjadi nasi dengasn banyak sebutan. Ada nasi goreng, nasi uduk, nasi tim, nasi langi, nasi kuning, nasi begana, nasi ..banyak sekali predikat menyertai nasi. Apapun namanya..hampir semua manusia menyuakainya! Tetapi...apakah mereka tahu dari mana asalnya? Tanpa petani yang giat menabur benih dan bekerja giat di sawah , bermandi lumpur dan terpanggang matahari serta dikerubi lintah, masihkah ada nasi di meja makan kita? Renungkanlah!

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP