PEREMPUAN-PEREMPUAN...DI...

>> Selasa, 12 Mei 2009

Bunda,
menjelang malam,saat semua temaram,aku makin tenggelam, dalam duka sarat beban.
Dulu...
dalam dekapmu,aku selalu aman, kidung pujimu,merdu merayu menyejukan, mengantarku tidur, tersenyum dalam tentram.
Sayupku dengar doamu tulus, agar hidupku lurus, bersih di jalan benar, tunduk kepada ajaran Tuhan.Aku sangat teramat b a h a g i a!

Bunda,
menjelang malam, saat makin temaram, aku semakin jauh tenggelam, dalam duka sarat beban.
Kini.....

aku sendirian,terbuang dari keramaian, takut membalut diri, gemetar dalam sedih, aku tidak tahu lagi siapa diriku kini!

Kendati sesal menggumpal,marah mengental, aku tak berani...menolak "dia" yang ada dalam rahimku kini.
Dia.seorang calon bayi manusia, yang kan lahir ke dunia tanpa ayah, tak punya nama keluarga,kendati hadirnya diawali cinta asmara.
orang-orang akan melihatnya sebagai buah dosa,melihatnya sebagai aib keluargka bunda.
Bunda,
aku rindu kidung pujimu, aku rindu doa-doamu,aku kini ketakutan, sendirian, kesepian dan berharap....masih adakah jalan bagiku untuk pulang? Ke mana aku harus berpaling? Adakah hari terang bagiku besok?

..................................................................................................................................................................

Mama,
menjelang dini hari, saat semua orang terbuai mimpi, bergelung dalam dekapan selimut kasih, aku berada dalam taksi,menyusuri jalan sepi, menuju tempat di mana harga diri dapat dibeli!
ya..dapat dibeli!
sungguh ironi,disini.....
di kota penuh mimpi, di kota kaya fantasi, di kota semua aksi,aku tinggal, aku bekerja,aku melayani para suami penghianat istri,para lelaki hidung belang, para lajang kesepian. Bukan. Aku bukan membalas dendam, bukan aku bersenang riang.tetapi........
karena kini aku tak tahu lagi jalan untuk pulang, sebutanku kini wanita jalang!

Mama,
Mimpi kita bersama,punya rumah mungil di pinggir kota,pekarangan ditanami aneka bunga. Saat langit biru cerah...........kita duduk di beranda. Aku bergelung manja, sambil mendengar cerita mama, tentang kasih Tuhan, tentang pahlawan iman, tentang kita yang hidup bahagia!
mama, aku seakan rasakan lembut usapan tanganmu di kepalaku. Ach...alangkah indahnya merenda hidup seperti itu!

mama,
air mataku menetes di pipi,dari jendela taksi....menjulang tinggi kubah masjid, melangit angkuh menara gereja, sayup ku dengar dentang loncengnya,memanggil umat untuk berdoa.Tiba-tiba....aku seakan sudah berada dalam rumah impian kita.
Cintaku pada mama, baktiku untuk mewujudkan impian kita, sungguhkah harus seperti ini?
Tuhan,masih dapatkah aku berdoa...meminta ampun atas semua dosa?

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP